Sabtu, 19 Maret 2016

Budidaya Itik

Di pekampukan sering kita menemukan sebagaian petani memelihara itik.Mereka memelihara itik bukan sebagai mata pencaharian tapi sebatas sampingan, untuk mendapatkan telurnya sebagai lauk makan mereka.Cara pemeliharaannya pun bersifat tradisional, pakan seadanya, atau paling tidak itik mencari sendiri di areal pesawahan yang sudah dipanen.Tapi sekalipun pemeliharaannya cukup sederhana secara ekonomis mereka cukup terbantu.Kalau saja kita mau sedikit merubah pola budidaya dan menambah jumlah ternaknya, keuntungan sudah pasti berlipat.
Jika kita serius, yuk perhatikan hal berikut :

1. Kandang  
Kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama.Suhu dalam kandang ± 39 derajat C dengan tingkat kelembaban berkisar antara 60-65%.Termasuk kelengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain.
Setidak nya ada 3 model kandang sesuai dengan peruntukannya yaitu: a. kandang untuk anak itik pada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m persegi kurang lebih bisa menampung 50 ekor anakan. b. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei (satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa (masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).

2. Bibit Unggul
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.Lakukan Pemilihan bibit yang sehat tidak cacat ditandai dengan warna bulu kuning mengkilap.Bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara meratamampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.

3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

4. Pengendalian Penyakit
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.Yang pasti secara umum Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah: 1) Penyakit Duck Cholera (mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan. Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat) 2) Penyakit  (gejalanya pernafasan sesak, mencret).Pengendalian : sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

 5. Masa Panen
Pada masa panen itik dewasa sudah bisa dijual.atau jika ingin terus berlanjut itik dewasa bisa bereproduksi (kawin) untuk menghasilkan telur.

0 komentar:

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About

BTemplates.com

Blogroll