Minggu, 27 Maret 2016
Sabtu, 19 Maret 2016
Budidaya Burung Puyuh
Permintaan pasar akan telur puyuh
masih belum surut, artinya peluang pasar masih sangat terbuka lebar.Karena
nilai gizi pada puyuh inilah yang menjadi alasan kebutuhan telur puyuh terus
meningkat.Terlebih banyak rumah makan yang kini mencoba peruntungan dengan
menambah menu daging puyuh.
Pada artikel kali ini, saya akan
memberikan sedikit gambaran pola pemeliharaan burung puyuh.
1) Perkandangan
Dalam sistem perkandangan yang perlu
diperhatikan adalah temperature kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25
derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang
hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk
cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari
pagi dapat masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa
diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere).
Ukuran kandang untuk 1 m2
dapat
diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari
sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.
Adapun kandang yang biasa digunakan
dalam budidaya burung puyuh
adalah:
a. Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung
terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar
atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang
akan dipelihara.Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2.
b. Kandang untuk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang
untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan
peralatan yang sama.Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
c. Kandang untuk anak puyuh/umur
stater(kandang indukan) Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur
starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang
ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu
tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini
perlu dilengkapi alat pemanas.Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah
lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup
memuat 90-100 ekor anak puyuh).
d. Kandang untuk puyuh umur grower
(3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)
Bentuk, ukuran maupun peralatannya
sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat
ram.
e. Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat
makan, tempat minum, tempat
bertelur dan tempat obat-obatan.
2) Penyiapan Bibit
Yang perlu diperhatikan oleh peternak
sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha
perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha
peternakan.
Pemilihan bibit burung puyuh
disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3
(tiga) macam tujuan pemeliharaan burung
puyuh, yaitu:
a. Untuk produksi telur konsumsi,
dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier
penyakit.
b. Untuk produksi daging puyuh,
dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
c. Untuk pembibitan atau produksi
telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh
jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur
tetas yang baik.
3) Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada
pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh
perlu dilakukan sedini mungkin.
8) Cacingan
(Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan
lemah). Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang
terjaga kebersihannya.
4) Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan
untuk puyuh terdiri dari beberapa
bentuk, yaitu: bentuk pallet,
remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang
suka usil memtuk temannya akan
mempunyai kesibukan dengan mematukmatuk
pakannya. Pemberian ransum puyuh
anakan diberikan 2 (dua) kali
sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh
remaja/dewasa diberikan ransum
hanya satu kali sehari yaitu di pagi
hari. Untuk pemberian minum pada anak
puyuh pada bibitan terus-menerus.
5) Pengendalian Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap
saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera
dilakukan pengobatan.Beberapa jenis penyakit yang sering menjangkiti burung
Puyuh adalah : (1) Radang usus (gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu
kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat) Pengendaliannya
dengan cara memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung
puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. (2) Tetelo /NCD/New Casstle Diseae
(Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata
ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik
adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Pengendalian
: menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang
vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang;pisahkan ayam
yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang steril serta melakukan
vaksinasi NCD. (3) Berak putih )Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan
hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung)
(4) Berak darah (Gejala : tinja berdarah dan mencret,
nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan). Pengendalian
: menjaga kebersihan
lingkungaan, menjaga litter tetap
kering; (5) Cacar Unggas
(Gejala : timbulnya keropeng-keropeng
pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang
apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah) Pengendalian: vaksin
dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi. (6) Quail
Bronchitis
(Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu
kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan
bersi, mata dan hidung kadang-kadang
mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir) Pengendalian:
pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai. (7) Aspergillosis (Gejala:
Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai
keju, mengantuk, nafsu makan berkurang) Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang
dan lingkungan sekitarnya.
6. Panen
Panen burung Puyuh berupa telur yang secara rutin akan bertelur tiap hari.Jika puyuh sudah mulai terhenti bertelur, burung diafkir untuk dijadikan olahan masakan.
Budidaya Itik
Di pekampukan sering kita menemukan sebagaian
petani memelihara itik.Mereka memelihara itik bukan sebagai mata pencaharian
tapi sebatas sampingan, untuk mendapatkan telurnya sebagai lauk makan mereka.Cara
pemeliharaannya pun bersifat tradisional, pakan seadanya, atau paling tidak
itik mencari sendiri di areal pesawahan yang sudah dipanen.Tapi sekalipun
pemeliharaannya cukup sederhana secara ekonomis mereka cukup terbantu.Kalau
saja kita mau sedikit merubah pola budidaya dan menambah jumlah ternaknya,
keuntungan sudah pasti berlipat.
Jika kita serius, yuk perhatikan hal
berikut :
1. Kandang
Kandang tidak harus dari bahan
yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama.Suhu dalam kandang ± 39 derajat C dengan
tingkat kelembaban berkisar antara 60-65%.Termasuk kelengkapannya berupa tempat
makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain.
Setidak nya ada 3 model kandang sesuai
dengan peruntukannya yaitu: a. kandang untuk anak itik pada masa stater bisa
disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m persegi kurang lebih bisa menampung
50 ekor anakan. b. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang kelompok
dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c. kandang layar ( untuk itik masa
bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei (satu atau dua ekor dalam satu
kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter
persegi 4-5 ekor itik dewasa (masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa
dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
2. Bibit Unggul
Ternak itik yang dipelihara harus
benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam
memproduksi hasil ternak yang diharapkan.Lakukan Pemilihan bibit yang sehat tidak
cacat ditandai dengan warna bulu kuning mengkilap.Bibit diterima dan
ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder
diusahakan yang anak itik tersebar secara meratamampu menampung 50 ekor DOD,
tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik
fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam
tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu)
dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan
jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara
memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a. umur 0-16 hari diberikan pada
tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan
tray feeder dan sebaran dilantai
c. umur 21 hari samapai 18 minggu
disebar dilantai.
d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua
cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan
produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik
secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad
libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa
diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang,
bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga
yaitu :
a. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama
iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b. umur 7-28 hari, tempat minum
dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c. umur 28 hari-afkir, tempat minum
berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm
untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
4. Pengendalian Penyakit
Dilakukan setiap saat dan secara
hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada
tanda-tanda kurang sehat pada itik.Yang pasti secara umum Kandang hendaknya selalu dijaga
kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari
kondisi kandang yang ada.
Secara garis besar penyakit itik
dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh
defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat Adapun
jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah: 1) Penyakit Duck Cholera
(mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan. Pengendalian: sanitasi
kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan
dosis sesuai label obat) 2) Penyakit (gejalanya pernafasan sesak, mencret).Pengendalian
: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan
konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis
disesuaikan dengan label obat.
5. Masa Panen
Pada masa panen itik dewasa sudah bisa dijual.atau jika ingin terus berlanjut itik dewasa bisa bereproduksi (kawin) untuk menghasilkan telur.
Budi Daya Kambing
Peternakan kambing sudah lama diusahakan oleh masyarakat secara tradisional sebagai usaha sampingan.Disamping pemeliharaannya yang mudah dan pemasaran hasil produksi relatif mudah.
Ada 3 hal yang perlu
diperhatikan untuk beternak kambing
1. Pemilihan
bibit
Tentukan dulu tujuan usaha
kita apakah untuk produksi daging atau produksi susu.
Tapi secara umum bibit
yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu
bersih dan mengkilat, daya
adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Ciri untuk calon induk : 1)
Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh
besar, tapi tidak terlalu gemuk. 2) Jinak dan sorot matanya ramah. 3) Kaki
lurus dan tumit tinggi. 4) Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik, rahang
atas dan bawah rata. 5) Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari
induk yang muda.
Ciri untuk calon pejantan
:1) Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi,
dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido tinggi. 2)
Kaki lurus dan kuat. 3) Dari keturunan kembar.4) Umur antara 1,5 sampai 3
tahun.
2. Pemberian
makan
Jenis dan cara
pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak.Pakan yang diberikan
harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna dan
disukai ternak.
Ada dua jenis makanan
ternak, yaitu hijauan dan tambahan.
Cara pemberiannya : Diberikan
2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing,
berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari.Untuk kambing bunting,
induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu
ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1kg/ekor/hari.
3. Pengurusan
a.kandang memiliki
ventilasi yang baik, cukup sinar matahari, selalu bersih.Diupayakan jauh dari
rumah tinggal minimal 5 meter.
b.Ukuran kandang : a) Kandang
beranak berukuran 1,2 m x 1,2 m/ekor b) Kandang induk : 1,0 m x 1,25 m/ekor c) Kandang
anak : 1,0 m x 1,25 m/ekor d) Kandang pejantan : 1,1 m x 1,25 m/ekor e) Kandang
dewasa : 1m x 1,25 m/ekor
c. Diusahakan agar kambing
bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.dengan memperhatikan hal berikut : a)
Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan dikawinkan pada
umur 10-12 bulan atau saat bobot badan mencapai 55 - 60 kg.b) Lama birahi 24 -
45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.ditanda dengan gelisah,
nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan
bengkak dan diam bila dinaiki.
d. Pengendalian Penyakit :
a) Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang
baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.Perlu diwaspadai beberapa penyakit
yang sering menjangkiti ternak kambing : cacingan, kudis
kembung
perut, paru-paru dan koksidiosis.
Budidaya Domba
Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun belum
memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi. Manfaat lain
dari berternak domba adalah bulunya dapat digunakan sebagai industri
tekstil.
Beberapa hal yang harus disiapkan dalam budidaya hewan ternak domba :
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi untuk peternakan domba sebaiknya berada di areal yang cukup luas,
udaranya segar dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan
ternak, memiliki sumber air, jauh dari pemukiman dan sumber air penduduk
(minimal 10 meter), dan dekat dari pusat
pemasaran dan pakan ternak.
2. Perkandangan
Kandang harus kuat sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama, ukuran sesuai
dengan jumlah ternak, bersih, memperoleh sinar matahari pagi, ventilasi kandang
harus cukup.
Pengandangan dilakukan, disesuaikan dengan fungsinya : 1) Kandang induk
: Satu ekor domba membutuhkan luas kandang 1 x 1 m. 2) Kandang induk dan
anaknya (usia 3 bulan)Seekor induk domba memerlukan luas 2,5 x 1 m. 3) Kandang
pejantan, tempat domba jantan yang akan digunakan sebagai pemacak seluas 2 x
1,5 m/pemancak.
Di dalam kandang domba sebaiknya terdapat tempat makan, dan minuman, gudang
makanan, tempat umbaran (tempat domba saat kandang dibersihkan) dan tempat
kotoran.
Tipe kandang pada umumnya dibuat tipe kandang panggung, terdapat kolong
yang difungsikan untuk menampung kotoran. Kolong digali dan dibuat lebih rendah
daripada permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencingnya tidak berceceran.
Alas kandang
terbuat dari bambu yang telah diawetkan, Tinggi panggung dari tanah
dibuat minimal 0,5 - 2 m.Palung makanan dibuat rapat, agar bahan makanan yang
diberikan tidak tercecer keluar.
3. Penyiapan Bibit
Domba yang unggul adalah domba yang sehat dan tidak terserang oleh hama penyakit,
berasal dari bangsa domba yang persentase kelahiran dan kesuburan tinggi, serta
kecepatan tumbuh dan persentase karkas yang baik. Dengan demikian keberhasilan
usaha ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan induk/pejantan yang
memiliki sifat-sifat yang baik.
a. Pemilihan Bibit dan Calon Induk : a) Calon
Induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut normal, telinga kecil
hingga sedang, bulu halus, roman muka baik dan memiliki nafsu kawin besar dan
ekor normal. b) Calon Pejantan: berumur 1,5-2 tahun, sehat dan tidak cacat,
badan normal dan keturunan dari induk yang melahirkan anak 2 ekor/lebih, tonjolan
tulang pada kaki besar dan mempunyai buah zakar yang sama besar serta
kelaminnya dapat bereaksi, mempunyai gerakan yang lincah, roman muka baik dan
tingkat pertumbuhan relatif cepat.
b. Perkawinan : a) Dewasa Kelamin, yaitu saat
ternak domba memasuki masa birahi yang
pertama kali dan siap melaksanakan proses reproduksi. Fase ini dicapai pada
saat domba berumur 6-8 bulan, baik pada yang jantan maupun yang betina. b)
Dewasa tubuh, yaitu masa domba jantan dan betina siap untuk dikawinkan. Masa
ini dicapai pada umur 10-12 bulan pada betina dan 12 bulan pada jantan. Perkawinan
akan berhasil apabila domba betina dalam keadaan birahi.
c. Proses Kelahiran
Lama kebuntingan bagi domba adalah 150 hari (5 bulan). Menjelang kelahiran
anak domba, kandang harus bersih dan diberi alas yang kering.Bahan untuk alas
kandang dapat berupa karung goni/jerami kering. Obat yang perlu dipersiapkan
adalah jodium untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar.Induk domba yang
akan melahirkan dapat diketahui melalui perubahan fisik dan perilakunya sebagai
berikut : Keadaan perut menurun dan pinggul mengendur, Buah susu membesar
dan puting susu terisi penuh, Alat kelamin membengkak berwarna kemerah-merahan
dan lembab, Ternak selalu gelisah dan nafsu makan berkurang dan Sering kencing.
Proses kelahiran berlangsung 15-30 menit, jika 45 menit setelah ketuban pecah,
anak domba belum lahir, kelahiran perlu dibantu. Anak domba yang baru lahir
dibersihkan dengan menggunakan lap kering agar dapat bernafas. Biasanya induk
domba akan menjilati anaknya hingga kering dan bersih.
4. Pemeliharaan
a. Sanitasi
Sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan membersihkan kandang dan peralatan
dari sarang serangga dan hama. kandang terutama tempat pakan dan tempat minum
dicuci dan dikeringkan setiap hari. Perlu dilakukan pembersihan rumput liar di
sekitar kandang. Kandang ternak dibersihkan seminggu sekali.
b. Pengontrolan Penyakit
Domba yang terserang penyakit dapat segera diobati dan dipisahkan dari yang
sehat. Lakukan pencegahan dengan menyuntikan vaksinasi pada domba-domba yang
sehat.
c. Perawatan Ternak
Induk bunting diberi makanan yang baik dan teratur, ruang gerak yang lapang
dan dipisahkan dari domba lainnya. induk yang baru melahirkan diberi minum dan
makanan hijauan yang telah dicampurkan dengan makanan penguat lainnya. Selain
itu, induk domba harus dimandikan. Anak domba yang baru dilahirkan, dibersihkan
dan diberi makanan yang terseleksi. anakan yang disapih perlu diperhatikan.
pakan yang berkualitas dalam bentuk bubur tidak lebih dari 0,20 kg satu kali
sehari.
Perawatan ternak dewasa meliputi :
1) Memandikan ternak secara rutin minimal seminggu sekali dengan cara
disikat dan disabuni pada pagi hari kemudian dijemur dibawah sinar matahari
pagi.
2) Mencukur Bulu : Pencukuran bulu domba dengan gunting biasa/cukur ini.
dilakukan
minimal 6 bulan sekali dan disisakan guntingan bulu setebal kira-kira
0,5 cm. Sebelumnya domba dimandikan sehingga bulu yang dihasilkan dapat dijadikan
bahan tekstil. Keempat kaki domba diikat agar tidak lari pada saat dicukur.
Pencukuran dimulai dari bagian perut kedepan dan searah dengan punggung domba.
3) Merawat dan Memotong Kuku : Pemotongan kuku domba dipotong 4 bulan
sekali dengan golok, pahat kayu, pisau rantan, pisau kuku atau gunting.
d. Pemberian Pakan
Zat gizi makanan yang diperlukan oleh ternak domba dan mutlak harus tersedia
dalam jumlah yang cukup adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
dan air. Bahan pakan untuk domba pada umumnya digolongkan dalam 4 golongan
sebagai berikut:
a. Golongan Rumput-rumputan, seperti rumput gajah, benggala, brachiaria,
raja, meksiko dan rumput alam.
b. Golongan Kacang-kacangan, seperti daun lamtoro, turi, gamal daun kacang
tanah, daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra, gliricidia dan siratro.
c. Hasil Limbah Pertanian, seperti daun nangka, daun waru, daun dadap,daun
kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun ketela pohon, daun ketela rambat
dan daun beringin.
d. Golongan Makanan Penguat (Konsentrat), seperti dedak, jagung karing, garam
dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap
dan biji kapas.
Pakan untuk domba berupa campuran dari keempat golongan di atas yang disesuaikan
dengan tingkatan umur. Adapun proporsi dari campuran tersebut adalah:
a. Ternak dewasa: rumput 75%, daun 25%
b. Induk bunting: rumput 60%, daun 40%, konsentrat 2-3 gelas
c. Induk menyusui: rumput 50%, daun 50% dan konsentrat2-3 gelas
d. Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%
e. Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40% dan konsentrat 0,5–1 gelas
Sedangkan dosis pemberian ransum untuk pertumbuhan domba adalah
sebagai berikut:
e. Pemeliharaan Kandang
Pemeliharaan kandang meliputi pembersihan kotoran domba menimal satu minggu
sekali, membuang kotoran ke tempat penampungan limbah, membersihkan lantai atau
alas, penyemprotan dan pengapuran kandang untuk disinfektan.
f.Pengendalian Penyakit
Perlu diwaspadai beberapa jenis penyakit yang mungkin saja menjangkiti
ternak kita : Penyakit Mencret, Penyakit Radang Pusar, Penyakit Cacar Mulut, Penyakit
Titani,
Penyakit Radang Limoah, Penyakit
Mulut dan kuku, Penyakit Ngorok, Penyakit perut Kembung, Penyakit
Parasit Cacing, Penyakit Kudis, Penyakit Dermatitis, Penyakit
Kelenjar Susu.
Secara umum pengendalian dan pencegahan penyakit yang terjadi pada domba
dapat dilakukan dengan:
a) Menjaga kebersihan kandang, dan mengganti alas kandang.
b) Mengontrol anak domba (cempe) sesering mungkin.
c) Memberikan nutrisi dan makanan penguat yang mengandung mineral, kalsium
dan mangannya.
d) Memberikan makanan sesuai jadwal dan jumlahnya, Hijauan pakan yang baru
dipotong sebaiknya dilayukan lebih dahulu sebelum diberikan.
e) Menghindari pemberian makanan kasar atau hijauan pakan yang terkontaminasi
siput dan sebelum dibrikan sebainya dicuci dulu.
f) Sanitasi yang baik, sering memandikan domba dan mencukur bulu.
g) Tatalaksana kandang diatur dengan baik.
h) Melakukan vaksinasi dan pengobatan pada domba yang sakit.
5. Panen
Hasil
utama dari budidaya domba adalah karkas (daging)dan hasil tambahan dari
budidaya domba adalah bulunya (wool) yang dapat dijadikan sebagai bahan
tekstil.
Jumat, 18 Maret 2016
Budidaya Sapi Potong
Budidaya sapi
potong masih memiliki prospek yang cukup menjanjikan, karena populasi yang ada
masih belum seimbang dengan kebutuhan masyarakat daging sapi yang menjadi
sumber protein yang dibutuhkan tubuh.Sudah barang tentu peluang pemasaran hasil
budidaya sangat terbuka.Bukan hanya sekedar daging yang menjadi nilai jual, secara
ekonomis kotoran sapi dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik, bahkan bisa
diolah menjadi bio gas.Alhasil keuntungan berlipat inilah yang dibidik oleh
para pembudidaya.Apalagi penggemukan sapi hanya membutuhkan waktu 4 - 6 bulan, sehingga perputaran uang bisa lebih optimal.
Gambaran kasar keuntungan yang kita dapat, dapat diilustrasikan; dengan asupan makanan yang sederhana, kita bisa melihat perkembangan bobot badan lebih kurang 0,5 kg/hr.Jika dikonversikan harga berat hidup sapi Rp 25.000/kg maka bisa diperoleh keuntugan Rp 25.000 X 0,5 Kg X 30 hari = Rp 375.000/bulan.
Tapi sebelum
lebih jauh terjun ke dunia usaha penggemukan sapi ini, perlu diperhatikan
beberapa persiapan agar keuntungan yang kita mimpikan tidak sekedar hitungan
matematis yang tertulis dikertas.
1). Pilih
lokasi yang cukup ideal untuk budidaya.Upayakan jauh dari pemukiman penduduk
atau paling tidak minimal 10 meter dari rumah tinggal, tapi dekat ke jalan agar
mudah dijangkau oleh calon pembeli saat tiba masa panen.
2). Cukup
sinar matahari
3). Dekat
dengan lahan pertanian, atau padang rumput sebagai bahan pakan utama
4). Kandang
bisa tipe tunggal atau ganda, tergantung berapa banyak sapi yang akan kita
ternak.Penempatan sapi pada tipe tunggal dilakukan pada satu baris atau
jajaran, sementara pada tipe ganda dilakukan dua barisan yang saling berhadapan
atau bertolak belakang.
5). Lantai
kandang bisa berupa tanah yang padat atau lantai semen, agar kotoran mudah
dibersihkan.Usahakan tetap kering agar terhindar dari timbulnya berbagai
penyakit.Usahakan pula beri alas jerami kering, agar kandang hangat.
6). Sediakan desinfektan
untuk mencuci segala peralatan budidaya setelag digunakan.
7). Ukuran
kandang untuk sapi dewasa 1,5 X 2 m atau 2,5 X 2 m
8). Suhu
sekitar kandang rata rata 33 derajat C dengan tingkat kelembaban 75 %.
9). Tempat
pakan dan minum dibuat permanen diluar kandang, dibuat agak tinggi, supaya
tidak terinjak atau tercampur kotoran.
Setelah segala
persiapan tersebut diatas terpenuhi, kita siap untuk berbudidaya.Lakukan
pemilihan bibit yang baik dan benar. Lakukan hal berikut :
1). Pilih
bibit sapi yang sehat ditandai ciri berikut : Mata tampak cerah dan bersih,
tidak terganggu pernafasannya, hidung tidak keluar lender, kuku tidak terasa
panas bila diraba, tidak terlihat eksternal parasit pada kulit dan bulu, tidak
mencret terlihat tanda pada ekor dan dubur, tidak ada kerusakan pada kulit dan
bulu tidak rontok, pusar bersih dan kering.
2). Pilih tipe
sapi yang cocok, seperti jenis sapi bali, Brahman, PO atau tipe lainnya.
Lakukan
pemeliharan yang dengan baik setelah bibit sapi dikandangkan.
1). Berikan
pakan hijauan yang bermutu dan jumlah yang cukup.Sapi membutuhkan asupan makan
pokok sebesar 10 % dan 1% makanan tambahan dari berat badannya perhari.Ransum
tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu.
yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu,
dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapur.Pakan sapi
dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal
dengan istilah ransum. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan,
kacang-kacangan dan tanaman hijau lainnya.Rumput yang baik untuk pakan sapi
adalah rumput gajah, rumput raja, daun turi, daun lamtoro.Hijauan kering
berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan
disimpan lebih lama. Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami
kacang tanah, jerami jagung, dsb. yang biasa digunakan pada musim kemarau.
Hijauan ini tergolong jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar.Hijauan
segar dapat diawetkan menjadi silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat
dijelaskan sebagai berikut: hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat,
sehingga terjadi proses fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut
silase. Contoh silase yang telah memasyarakat antara lain silase jagung, silase
rumput, silase jerami padi, dll.tambahkan konsentrat sebagai ransum tambahan.
2). Jangan
biarkan sapi lapar terlalu lama, agar pertumbuhan sapi tidak terhambat.
3). Lakukan
pengecekan secara rutin, agar sapi selalu sehat.waspadai beberapa penyakit yang
mungkin saja menjangkiti ternak kita, antara lain: Penyakit antraks, Penyakit
mulut dan kuku, ngorok, penyakit radang kuku/kuku busuk.
4). Bersihkan
kandang secara rutin, jauhkan dari kandang atau lakukan penimbungan agar mengalami
proses fermentasi lebih kurang 2 minggu, dan kotoran sudah bisa digunakan untuk
pupuk organik.
5). Jaga
sirkulasi udara dengan cara buat
6). Air minum
senantiasa tersedia.
Setelah lebih
kurang 6 bulan pemeliharaan, atau bobot sapi sudah siap jual, penjualan pun
bisa dilakukan.
Ok.
Bisnis Percetakan
Siapa bilang bisnis itu susah.Banyak diantara kita yang dari pagi hingga malam, kerjaannya ngeluh sambil menyalahkan keadaan, tanpa sedikit pun ada upaya mencari jalan keluar.Padahal sudah jelas Alloh SWT memberikan modal hidup yang sempurna yaitu akal yang sempurna, anggota tubuh yang sempurna, bahkan sejak lahirpun kita sudah belajar untuk tidak putus asa.Tidakkah kita menyadari bahwa dahulu waktu kita balita, waktu kita berusaha belajar berguling, merangkak, berdiri dan berjalan.Ingatkah kita berulang kali kita berusaha bangkit dari jatuh dan terus mencoba bangkit lagi.sampai akhirnya kita mampu berjalan sempurna.Tapi mengapa kita berhenti terpacu untuk semangat bangkit pada saat kita sudah menginjak masa masa kita dituntut untuk benar benar merealisasikan apa yang kita pelajari sejak kita lahir.
OK.
Pada artikel ini saya ingin berbagi solusi tentang masalah yang sering kita hadapi.Tapi sekali lagi saya ingin mengingatkan.Stop mulai saat ini mengeluh, menyalahkan keadaan, tidak ada modallah, ga ada kesempatan lah, minim pendidikanlah.Yuk ! singkirkan semua hal yang membuat kita berperasangka buruk tentang keadan diri.Ayo ! mulai inventarisir apa modal yang kita punya hari ini, bukan materi yang saya maksud, tapi bakat apa yang kita miliki, apa yang pernah secara visual kita lihat tentang bisnis bisnis yang sukses ditangan orang lain.
Secara rinci saya akan memberikan ilustrasi tentang usaha apa yang sekiranya bisa kita lakukan, sesuai dengan kemampuan kita, modal materi kita.
BISNIS PERCETAKAN
Ok,
satu hal yang perlu kita ingat, dalam berbisnis selalu yang menjadi bidikan
kita adalah seberapa besar animo pasar, seberapa luas target pasar
kita.Demikian halnya di dunia usaha kita kali ini “Jasa percetaka”.sebagai
gambaran seberapa luas target pasar kita.
OK.
Saya sedikit ilustrasikan.Dibeberapa instansi, misal instansi pendidikan.di
Sekolah Lanjutah tingkat Pertama.Apa yang bisa kita bidik disana?
Kebutuhan
harian atau tahunan siswa bisa kita lihat : atribut sekolah, dasi, kaos kaki,
buku pelajaran, buku catatan, pulpen, buku gambar, absensi kelas, organigram
kelas, kop surat, kwitansi, amplop, block note, brosur dll. Intinya kita dapat
menemukan gambaran seberapa banyak apa yang dapat kita kerjakan.semuanya ada sentuhan
jasa percetakan didalamnya.
Selebihnya
anda tinggal mengamati di tempat lain apa yang dapat kita kerjakan.
1. Jasa Seting/Design grafis
Pelaku
jasa ini di manapun selalu menjadi kejaran para pelaku bisnis cetak yang tidak
memiliki operator design grafis.Kalo diibarat tubuh kita, jasa seting adalah jantungnya. berperan penting bagi jalannya usaha.Intinya target pasarnya sudah sangat jelas.
memiliki operator design grafis.Kalo diibarat tubuh kita, jasa seting adalah jantungnya. berperan penting bagi jalannya usaha.Intinya target pasarnya sudah sangat jelas.
Yang
perlu disiapkan bagi pelaku jasa ini adalah :
a. seperangkat Komputer dengan spek
yang mendukung kinerja (disesuaikan budget yang ada),
b. Printer laser jet,
c. scanner,
d. Aneka kertas cetak ; HVS 70 gsm,
Injek paper, kalkir
e. Dan yang penting adalah menguasai
program corel draw dan photoshop.
2. Cetak Sablon
Jasa cetak sablon masih cukup berpeluang, sekalipun sekarang sudah banyak proses
dibagian datar di bagian bawah.Pada prakteknya, saat mesin dijalankan plat yang telah
bersinggungan dengan tinta, serta merta akan bersinggungan pula dengan media
kertas.Pada saat itulah naskah atau gambar yang ada pada plat akan tercetak di kertas.
Beberapa produk cetak yang menggunakan mesin offset antara lain : Brosur, Kop Surat, Kwitansi, Nota, Karcis, Company Profile, Kartu Nama, Block Note, Buku Agenda, Map, Amplop, Poster, Flyer, Leaflet, Shoping Bag, Hang Tag, Kartu Undangan, Buku Pelajaran, Buku Kenangan, Buku Tahunan Sekolah, Buku tabungan, Buletin, Majalah, Katalog, Kalender, Kemasan dll.
2. Cetak Sablon
Jasa cetak sablon masih cukup berpeluang, sekalipun sekarang sudah banyak proses
percetakan menggunakan cara yang lebih praktis dan murah yaitu mesin cetak
offset.
Hal ini disebabkan adanya proses cetak yang tidak bisa diproses dengan mesin. Dan
yang pasti bagi pelaku usaha yang jauh dari pusat percetakan cetak sablon lebih
berpeluang.
Hal ini disebabkan adanya proses cetak yang tidak bisa diproses dengan mesin. Dan
yang pasti bagi pelaku usaha yang jauh dari pusat percetakan cetak sablon lebih
berpeluang.
Beberapa
hal yang harus dipersiapkan
a. Pengetahuan tentang tahapan proses cetak
a. Pengetahuan tentang tahapan proses cetak
a.1 Afdruk Film : proses pemindahan hasil design kedalam
screen melalui proses penyinaran (jika tidak siap ditahapan ini, masih cukup
banyak toko sablon/atau tukang jasa yang
menyediakan jasa pembuatan afdruk)
a.2 Pencetakan : proses pemindahan gambar dari screen ke
dalam media cetak
b. Bahan yang perlu disiapkan
b. Bahan yang perlu disiapkan
b.1 Bahan untuk proses afdruk film
·
Obat/emulsi afdruk
·
Coater atau bisa menggunakan plastic mika
·
Hair dryer
·
Busa tebal
·
Meja afdruk
·
Kaca bening
·
Papan
b.2 Bahan Cetak
·
Screen (disesuaikan dengan media cetak dan ukuran
media)
·
Rakel
·
Meja Sablon
·
Cat sablon
·
Media cetak : bahan kertas, bahan plastik atau kaos
3. Cetak Offset
Jasa cetak ini paling banyak dilakukan para pelaku usaha cetak, karena prosesnya yang relative cepat dan pastinya biaya prosesnya cukup murah.Tapi kebanyakan pelaku bisnis jarang yang memiliki mesin sendiri karena harga mesin yang cukup mahal sekalipun mesin rekondisi.Tapi tidak perlu khawatir, pemilik mesin biasanya melayani makloon cetak.
Jasa cetak ini paling banyak dilakukan para pelaku usaha cetak, karena prosesnya yang relative cepat dan pastinya biaya prosesnya cukup murah.Tapi kebanyakan pelaku bisnis jarang yang memiliki mesin sendiri karena harga mesin yang cukup mahal sekalipun mesin rekondisi.Tapi tidak perlu khawatir, pemilik mesin biasanya melayani makloon cetak.
Ada 3 jenis mesin offset yaitu :
a.
|
Mesin Offset Kecil
Mesin jenis ini digunakan untuk mencetak media
berukuran maksimal F4
|
||
§ MB 2000
§ Toko 810/820
|
|||
b.
|
Mesin Offset Sedang
Mesin yang termasuk kategori sedang bisa
mencetak media berukuran double Folio
|
||
§ GTO 46/52
§ OLIVER 46/52/58
§ RYOBY
§ SPEED MASTER
|
|||
c.
|
Mesin Offset Besar
Mesin yang termasuk kategori besar bisa
mencetak media berukuran max A0. Biasanya digunakan oleh penerbit surat kabar.
|
Beberapa tahapan yang
harus kita persiapkan pada proses cetak dengan menggunakan mesin offset.
Tahap awal sebelum
masuk proses cetak :
1. Persiapkan media cetak seperti HVS, BC, kenstruk, matte paper NCR, Doorslags, duplex, blanko cetak dsd.
2. Naskah Design cetak, biasanya berupa hasil print di kertas HVS, kertas kalkir, repro film atau bisa juga dalam bentuk soft copy.
3. Rekam plat. Design cetak kemudian di rekam ke dalam plat (ada 2 jenis plat : papper dan allumunium).Paper plat hanya digunakan pada mesin kecil.
1. Persiapkan media cetak seperti HVS, BC, kenstruk, matte paper NCR, Doorslags, duplex, blanko cetak dsd.
2. Naskah Design cetak, biasanya berupa hasil print di kertas HVS, kertas kalkir, repro film atau bisa juga dalam bentuk soft copy.
3. Rekam plat. Design cetak kemudian di rekam ke dalam plat (ada 2 jenis plat : papper dan allumunium).Paper plat hanya digunakan pada mesin kecil.
Tahap Cetak :
Pada tahap ini, plat dipasang pada roll yang terletak dibagian atas
mesin, dan kertas ada dibagian datar di bagian bawah.Pada prakteknya, saat mesin dijalankan plat yang telah
bersinggungan dengan tinta, serta merta akan bersinggungan pula dengan media
kertas.Pada saat itulah naskah atau gambar yang ada pada plat akan tercetak di kertas.
Beberapa produk cetak yang menggunakan mesin offset antara lain : Brosur, Kop Surat, Kwitansi, Nota, Karcis, Company Profile, Kartu Nama, Block Note, Buku Agenda, Map, Amplop, Poster, Flyer, Leaflet, Shoping Bag, Hang Tag, Kartu Undangan, Buku Pelajaran, Buku Kenangan, Buku Tahunan Sekolah, Buku tabungan, Buletin, Majalah, Katalog, Kalender, Kemasan dll.
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Jadi jenis belut ada 3 (tiga) macam yaitu belut rawa, belut sawah dan belut kali/laut. Namun demikian jenis belut yang sering dijumpai ada...
-
Budidaya sapi potong masih memiliki prospek yang cukup menjanjikan, karena populasi yang ada masih belum seimbang dengan kebutuhan masyarak...
-
Siapa bilang bisnis itu susah.Banyak diantara kita yang dari pagi hingga malam, kerjaannya ngeluh sambil menyalahkan keadaan, tanpa sediki...
-
Mau menjadi pebisnis paytren? Anda harus mendaftar sebagai Mitra Pebisnis untuk bisa ikut dalam bisnis paytren dengan owner Ust. Yusuf Ma...
-
MANFAAT Sebagai sumber penyediaan protein hewani. PERSYARATAN LOKASI 1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tana...
-
MANFAAT Manfaat utama sebagai bahan makanan (sumber protein hewani).Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberan...
-
Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun belum memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi. Manfa...
-
Permintaan pasar akan telur puyuh masih belum surut, artinya peluang pasar masih sangat terbuka lebar.Karena nilai gizi pada puyuh inilah y...
-
Tidak bisa dipungkiri permintaan pasar akan pasokan ayam semakin besar, sekalipu kerap diterpa isu Flu burung.Hal ini tidak menyurutkan p...